Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Rabu, 16 November 2011

PUTRI KEMATIAN DAN TITANIC

Seorang peneliti Mesir, Douglas Murray didatangi seorang pria yang berprilaku misterius dan tampaknya menderita penyakit stadium akhir. Namun, Murray sebagai seorang pria Inggris tidak bisa menolak rayuan tamunya yang lusuh karena orang Amerika itu menawarinya sebuah penemuan paling berharga bagi kariernya. Sebuah peti berisikan mumi dari seorang terkenal di dalam kuil Ammon-Ra, yang diperkirakan pernah menetap di Thebes pada tahun 1600 SM. Peti itu dirawat sangat baik dengan bagian luar memperlihatkan cetakan tubuh sang Putri yang dihiasi penuh dengan gading dan emas. Murray tidak mampu menolak dan akhirnya dia menandatangi sebuah cek dan langsung memindahkan peti itu kerumahnya di London. Cek itu rupanya tak pernah diuangkan karena orang Amerika itu meninggal  pada malam itu juga.
          Putri Ammon-Ra pernah menduduki posisi tinggi di Negara Lembah Kematian yang berkuasa yang telah mengubah Lembah Nil menjadi lembah kematin. Di dinding ruang kuburnya tercantum kisah legenda akan jatuhnya malapetaka dan terror bagi siapa saja berani mengganggu tempat peristirahatan terakhirnya.
Murray mengabaikan tahayul itu sehingga 3 hari kemudian saat sedang melakukan ekspedisi menembak di Lembah Nil, senapan yang dibawanya tiba – tiba meledak secara misterius di tangannya. Setelah beberapa minggu terkapar pingsan di rumah sakit, lengannya harus diamputasi di bagian atas siku lengannya.

Ketia dalam perjalanan pulang menuju Inggris, 2 teman Murray meninggal karena “ penyebab yang tak diketahui “, 2 bawahan  berkebangsaan Mesir yang telah menangani pengiriman peti mumi itu juga mati dalam waktu setahun.
Setiba di London Murray  pun menerima kedatangan peti berisi mumi tsb. Ketika dilihatnya, wajah putri yang terukir di atas peti “ tampak begitu hidup serta menatapnya dengan pandangan yang bisa mendirikan bulu roma kuduk ”. Meski dia memutuskan membuangnya seorang teman wanitanya membujuknya untuk memberikan peti itu kepadanya. Dalam beberapa minggu, ibu wanita itu meninggal, kekasihnya meninggalkannya, dan dia sendiri terkena “ penyakit mematikan “. Ketika dia memerintahkan ahli hukumnya menyusun wasiatnya, ia minta agar peti itu segera di kembalikan ke Murray.
Murray yang kini udah bangkrut total tidak mau terlibat lagi. Dia kemudian menghibahkan peti tersebut ke British Museum. Di gedung museum ilmiah yang dingin peti mumi itu berulah. Seorang pemotret yang ingin mengambil gambar peti itu langsung meninggal. Seorang peneliti Mesir yang bertanggung jawab atas pameran itu juga di temukan tewas di tempat tidurnya.
Karena merasa terganggu dengan berita yang beredar di media massa, pimpinan museum itu pun kemudian berunding secara rahasia. Akhirnya dicapai kesepakatan untuk memindahkan peti mumi itu ke museum Newyork, yang setuju menerima hadiah itu dengan syarat tidak diliput dan dikirimkan dengan sarana yang paling aman. Peti itu kemudian dikirimkan dengan sebuah kapal baru yang mewah dalam perjalanan perdananya dari Southhampton menuju ke Newyork bulan itu. Semuanya telah diatur dengan sebaik mungkin namun peti berisi mumi itu tidak pernah tiba di Newyork, karena karam di tempat penyimpangan barang di kapal Titanic yang dinyatakan “ tidak bisa tenggelam” itu beserta ke- 1503 penumpangnya di malam yng naas tanggal 15 april 1912.

0 komentar:

Posting Komentar